Membangun pondasi rumah pada dasarnya aktivitas konstruksi awal setelah proses pembuatan desain sesuai kebutuhan. Namun tahukah Anda ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum proses ini dilakukan ?
Meski terkesan sederhana, namun perencanaan yang matang perlu dilakukan sebelum proses pembangunan rumah atau bangunan. Hal ini dilakukan tentu saja untuk menghindari beberapa permasalahan, baik secara teknis maupun hukum yang bisa Anda alami di kemudian hari.
Oleh karena itu, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam sebuah perencanaan pembangunan gedung atau rumah.
Berkomunikasi dengan Perusahaan Kontraktor
Langkah pertama sebelum memutuskan membangun pondasi rumah adalah berkonsultasi dengan pakar, atau perusahaan konstruksi berpengalaman. Langkah ini wajib sebagai penentu langkah-langkah selanjutnya, serta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sering dilupakan, langkah awal ini pada dasarnya sangat penting. Terutama jika Anda membangun rumah dengan kontur kurang ideal untuk mendirikan sebuah bangunan. Kesalahan fatal justru sering terjadi karena kurangnya persiapan, terutama dalam mengantisipasi permasalahan pada proses pembangunan.
Keberadaan pihak berpengalaman dalam hal ini sangat penting. Terutama jika Anda ingin membangun rumah atau bangunan dengan struktur komplek. Langkah awal yang tepat akan mengantisipasi kekurangan dan permasalahan di kemudian hari.
Misalnya, pada medan yang sewaktu-waktu mengalami permasalahan serius, seperti lereng dan sebagainya. Limpahan air kerap menyebabkan pergerakkan tanah, dan jika bangunan sudah berdiri, akan berdampak serius di kemudian hari.
Perusahaan kontraktor berpengalaman akan mengantisipasi hal ini, solusi mereka akan membantu Anda menemukan solusi dalam menjalankan proyek pendirian bangunan atau pondasi rumah yang tepat dan ideal.
Mengetahui Jenis Tanah untuk Pondasi Rumah
Seperti langkah pertama, cara kedua ini juga kerap disepelekan. Atau metode pengenalan tanah untuk pondasi bangunan tidak dilakukan dengan baik. Sehingga dalam waktu singkat, bangunan yang sudah berdiri tidak bisa berumur panjang.
Pada dasarnya beberapa kontur tanah memiliki tingkat kepadatan masing-masing. Hal ini biasanya disebabkan karena struktur pembentuk tanah yang membuat material bersifat solid atau mudah berubah sewaktu-waktu, dalam hal ini unsur udara dan air.
Bukan hal yang bisa disepelekan, komposisi air pada tanah dengan intensitas tinggi sangat tidak ideal untuk bangunan. Dampak paling sering dirasakan adalah kerusakan, terutama pada bagian dinding baik minor, maupun berdampak fatal (rumah mudah roboh).
Celakanya, hal tersebut bisa terjadi tanpa adanya faktor eksternal, seperti gempa bumi, banjir dan sebagainya. Kesalahan ini sering terjadi karena kekurang pahaman seseorang dalam mengenali jenis kontur tanah yang akan digunakan untuk pondasi rumah.
Banyak cara yang bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan tanah yang kurang baik untuk bangunan. Diantaranya proses pengerukan dengan material yang tepat atau penggunaan jenis pondasi rumah secara efektif.
Selain itu, pembuatan jalur air yang tepat juga kerap dilakukan untuk menghindari penyerapan air berlebih (terutama pada musim hujan) oleh tanah. Cara ini akan membuat pondasi awet, dan rumah bisa bertahan dalam waktu lama.
Kenali Jalur Utilitas
Tak jarang jalur utilitas berupa pipa gas, air atau kabel sering melintas di sekitar lingkungan tempat kita mendirikan pondasi rumah. Tanpa pemeriksaan yang tepat, hal ini akan berdampak secara signifikan, yang pada akhirnya membuat pembangunan rumah menjadi kurang efektif.
Oleh karena itu, memahami atau mengenali jalur utilitas sangat penting dalam proses awal membangun pondasi bangunan atau rumah. Cara ini juga dapat mengantisipasi, jika jalur menghalangi proses pembangunan.
Pemantauan awal ini memungkinkan Anda bekerja sama dengan instansi terkait, seperti PDAM atau PLN untuk mendapat solusi yang tepat. Sehingga saat rumah berdiri, tidak ada jalur baik air, listrik atau gas yang terhalang.
Permasalahan jalur yang terhalang di kemudian hari akan membuat rumah berisiko untuk dibongkar agar bisa dilakukan penyesuaian di kemudian hari. Hal ini tentu akan menyita waktu dan membutuhkan biaya tambahan yang harus Anda keluarkan.
Merancang Fasilitas Sesuai Sumber Utilitas
Mengenali dan memahami jalur utilitas tak hanya membuat bangunan bebas permasalahan di kemudian hari karena jalur yang tersumbat. Tapi cara ini juga dapat membantu Anda dalam mendesain langkah selanjutnya dalam membangun pondasi rumah.
Kebutuhan fasilitas air dan listrik, umumnya mutlak dibutuhkan dalam setiap membangun rumah atau bangunan. Bahkan lebih komplek, jalur gas untuk aktivitas memasak dan sebagainya juga perlu mendapat perhatian, karena sifatnya yang rawan rusak jika tidak terbangun dengan tepat.
Oleh karena itu, proses pembangunan pondasi biasanya akan dirancang sedemikian rupa, sekaligus menentukan jalur fasilitas yang akan digunakan. Bagaimanapun seperti pondasi, jalur yang kurang tertata dengan baik akan membuat pekerjaan konstruksi bangunan berjalan kurang efektif.
Kesalahan perhitungan dalam hal ini akan membuat rumah rawan dibongkar, bahkan pada bagian pondasi. Hal ini dikarenakan untuk membangun ulang jalur utilitas yang menghubungkan fasilitas rumah atau bangunan, karena kesalahan rancangan atau perhitungan di awal.
Cek Ketentuan Hukum yang Berlaku
Di Indonesia, pembelian tanah untuk bangunan dan izin mendirikan bangunan telah teratur dalam sebuah perundang-undangan. Kesalahan dalam mempersiapkan dokumen dan persyaratan di awal, akan membuat aktivitas pembangunan pondasi rumah berdampak kurang baik.
Oleh karena itu, sebelum melakukan aktivitas konstruksi, ada baiknya jika legalitas dan dokumen yang dibutuhkan sudah dipastikan, dan tidak melanggar satu pasal dalam perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hal ini Anda bisa memastikan dengan berkonsultasi dengan pihak terkait, seperti lurah dan camat, lokasi Anda akan membangun rumah. Cara ini akan menghindarkan permasalahan dengan hukum Anda kelak di kemudian hari.
Kasus pelanggaran terkait pendirian bangunan dan perizinan lain sudah sangat sering terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, ada baiknya aktivitas pengecekkan Anda lakukan sebelum menentukan desain rumah atau bangunan apa yang akan Anda dirikan.
Proses Eksekusi dari Tahapan yang Telah Dilakukan
Terutama bagi Anda yang tidak memiliki banyak pengalaman mendirikan bangunan, konsultasi dan bekerjasama dengan pihak kontraktor yang tepat adalah kunci dalam membangun gedung atau rumah agar awet berdiri puluhan tahun. Termasuk menghindari jerat permasalahan hukum di kemudian hari.
Hal ini juga berkaitan dengan masalah teknis, terkait permasalahan yang bisa terjadi karena kondisi medan tempat rumah atau bangunan berdiri. Solusi awal yang tepat akan menghindarkan Anda dari berbagai permasalahan, terutama kerusakan bangunan karena faktor pondasi rumah yang terbangun secara kurang baik.
Beberapa orang beruntung, dengan hanya melakukan proses tersebut dengan bekerjasama dengan jasa kontraktor konvensional atau pemborong. Bukan tanpa pengalaman, tipe perusahaan ini juga memiliki kelebihan dalam hal pengalaman dalam perancangan dan eksekusi pembuatan gedung atau rumah.
Namun untuk hasil yang maksimal ada baiknya Anda bekerja sama dengan perusahaan konstruksi berpengalaman dan profesional. Tak hanya memberi solusi teknis, saran mereka kadang juga membantu Anda mengatasi permasalahan hukum di kemudian hari.
Langkah pembangunan yang tepat akan memberi Anda hasil memuaskan, yakni rumah idaman yang nyaman dan awet berdiri dalam jangka waktu lama.